Intiplah!

IP

Rabu, 27 Mei 2009

ILMU EKONOMI MIKRO

ILMU EKONOMI MIKRO

(MIKROEKONOMI)


Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu

ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan hargaharga

pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi

mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi

penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan

bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan

jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara

optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan

dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi

secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam

tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.


Tinjauan umum

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang

membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas

diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar,

yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan

berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidangbidang

penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai

keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris,

pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori

permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk

dalam sistem pasar.


Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar

persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam

pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga

barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi

ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih

mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang.

Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih

disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan

untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada

alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh

sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi

tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom

akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di

bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna

pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan

membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak

ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus

dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana

dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma

utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut

pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro)

dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari

proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas

yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan

pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para

konsumen.


Model operasi

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan

akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada

empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:

Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika

average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran

maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas

keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.

Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika

keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average

total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada

keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi

kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena

kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus

menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,

tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua

biaya tetapnya.

Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan,

perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak

memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan

yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya

variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.

Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar

dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.


Kegagalan pasar

Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak

lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar

efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom

normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika

disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain,

pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar

untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah

pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar

dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada

harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dnegan

menggunakan undang-undang anti trust.

Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam

akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas

positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti

dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.

Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi

udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari

pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk

memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi

mereka pada taraf yang seharusnya.

Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik

seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk

diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan

dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara

biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk

membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari

eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).

Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang

inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi

memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya

para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi

ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas

mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil

pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana

pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah

atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker

real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah

tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan

pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun

1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian

Kesehatan," di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian

menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market

for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari

komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna

kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui

apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang

menyesatkan).


Biaya peluang

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari

biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini

dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak

kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser,

sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.

Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu

biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga

mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.

Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah

merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang

petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke

tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan

lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga

dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih

menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang

diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah

biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk

pembayaran cicilan rumah.

Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan

lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang

mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong,

merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk

menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari

menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam

- tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang

sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara

alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.

Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari

alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan

dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya

peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari

benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang

melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena

ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari

tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan

implikasi etisnya.


Penerapan ekonomi mikro

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya

menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri

mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.

Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan

dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan

mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga

dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan

kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya,

program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem

kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan.

Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya

sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi

oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan

kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial

Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari

pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan

finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan

institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah,

geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.


Nama : Susi Yustina

Npm : 120103070423

Tidak ada komentar:

Posting Komentar